Rabu, 27 Oktober 2010

Kurikulum Basa, Sastra, dan Budaya Jawa SD 2010

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bangsa Indonesia memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bangsa Indonesia juga memiliki bahasa daerah yang sangat banyak jumlahnya. Hampir setiap daerah memiliki bahasa daerah yang berfungsi sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat dan ciri khas daerah tersebut..

Masyarakat Jawa memilki bahasa Jawa sebagai salah sastu ciri kas kearifan lokal (local wisdom) dan sarana berkomunikasi antaranggota masyarakat Jawa. Bahasa Jawa sarat nilai-nilai tatakrama yang memberikan sumbangan terhadap pembentukan kepribadian bangsa.
 
Bahasa Jawa telah berusia lebih dari 1.205 tahun jika dihitung dari prasasti Sukabumi, 25 Maret 804 (Teuw, 1983). Bahkan hampir 2.000 tahun jika dihitung dari 1 Saka atau 78 Masehi (Hamengku Buwono X, 2001).  Sampai sekarang, bahasa Jawa  masih dipakai tidak kurang dari 63 juta penutur
.

Pembelajaran muatan lokal Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa diarahkan agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra dan budaya Jawa.

B.     Fungsi dan Tujuan
1.      Fungsi
Sesuai dengan kedudukannya sebagai bahasa daerah, bahasa Jawa sebagai (1) lambang kebanggan daerah, (2) lambang identitas daerah, dan (3) alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah, maka fungsi mata pelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa adalah sebagai (1) sarana membina rasa bangga terhadap bahasa Jawa; (2) sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya Jawa; (3) sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; (4) sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Jawa yang baik dan benar untuk berbagai keperluan dan menyangkut berbagai masalah; dan (5) sarana pemahaman budaya Jawa melalui kesusasteraan Jawa.

2.      Tujuan
Muatan lokal Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a.       Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika dan unggah-ungguh yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis
b.      Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Jawa sebagai sarana berkomunikasi dan sebagai lambang kebanggaan serta identitas daerah.
c.       Memahami bahasa Jawa dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan
d.      Menggunakan bahasa Jawa untuk meningkatkan kemampuan  intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
e.       Menikmati dan memanfaatkan karya sastra dab budaya Jawa untuk memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
f.        Menghargai dan membanggakan sastra Jawa sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

C.    Ruang Lingkup
Ruang lingkup muatan lokal Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa mencakup komponen kemampuan berbahasa, kemampuan bersastra, kemampuan berbudaya yang meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

D.    Pengertian
Standar kompetensi muatan lokal Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa merupakan kualifikasi kemam­puan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada muatan lokal Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Kompetensi dasar muatan lokal Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa adalah sejumlah kemampuan bahasa, sastra, dan budaya Jawa yang harus dikuasai peserta didik sebagai rujukan penyusunan indikator kompe­tensi dalam suatu pembelajaran.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
 
Kelas  I
Semester Gasal

Menyimak
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
1.
Memahami wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
1.1
Memahami dongeng hewan yang dibacakan atau melalui berbagai media.









Berbicara
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
2.
Mengungkapkan   gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa.
2.1
Memperkenalkan diri sendiri dan keluarganya dengan unggah-ungguh yang tepat.





Membaca
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
3.
Memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
3.1
Melagukan tembang dolanan.





Menulis
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
4.
Mengungkapkan   gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa.
4.1
Menulis kata dan kalimat  sekolah dengan huruf lepas.





Kelas  I
Semester Genap

Menyimak
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
5.
Memahami wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
5.1
Memahami wacana lisan   kasih sayang yang dibacakan atau melalui berbagai media.





Berbicara
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
6.
Mengungkapkan   gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa.
6.1
Menceritakan tokoh wayang punakawan.





Membaca
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
7.
Memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
7.1
Memahami wacana tulis kesehatan.





Menulis
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
8.
Mengungkapkan   gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa.
8.1
Menulis kata atau kalimat permainan tradisional dengan huruf sambung.





 
 
 
 
Kelas  II
Semester Gasal

Menyimak
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
1.
Memahami wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
1.1
Memahami dongeng yang dibacakan atau melalui berbagai media.





Berbicara
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
2.
Mengungkapkan   gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa.
2.1
Mengucapkan dan menjawab salam sesuai unggah-ungguh bahasa yang tepat.





Membaca
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
3.
Memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
3.1
Memahami dan melagukan tembang dolanan.





Menulis
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
4.
Mengungkapkan   gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
4.1
Menulis kalimat    tumbuhan dengan ejaan yang benar.





 
 
 
 
Kelas  II
Semester Genap
 
Menyimak
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
5.
Memahami wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
5.1
Memahami wacana lisan  binatang yang dibacakan atau melalui berbagai media.





Berbicara
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
6.
Mengungkapkan   gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
6.1
Menceritakan tokoh wayang Pandhawa Lima.





Membaca
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
7.
Memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
7.1
Memahami wacana tulis  permainan tradisional.









Menulis
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
8.
Mengungkapkan   gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
8.1
Menulis wacana   kebersihan dengan ejaan yang benar.





 
 
 
 
Kelas  III
Semester Gasal

Menyimak
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
1.
Memahami wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
1.1
Memahami wacana dialog yang memuat cangkriman yang dibacakan atau melalui berbagai media.





Berbicara
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
2.
Mengungkapkan   gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
2.1
Menyampaikan permintaan dan terima kasih kepada orang lain dengan unggah-ungguh yang tepat.





 Membaca
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
3.
Memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
3.1
3.2
Membaca wacana tulis   pekerjaan.
Melagukan tembang macapat Pocung.





Menulis
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
4.
Mengungkapkan   gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
4.1
Menulis karangan   kegiatan sehari-hari dengan ejaan yang benar.





 
 
 
Kelas  III
Semester Genap

Menyimak
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
5.
Memahami wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
5.1
Memahami wacana lisan   transportasi yang dibacakan atau melalui berbagai media.





Berbicara
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
6.
Mengungkapkan   gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa.
6.1
Menceritakan tokoh wayang (anak-anak Pandhawa Lima).





Membaca
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
7.
Memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
7.1
 7.2
Membaca wacana tulis budi pekerti
Membaca geguritan budi pekerti.





Menulis
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
8.
Mengungkapkan   gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
8.1
Menulis karangan   hiburan dengan ejaan yang benar.





 
 
 
 
 
Kelas  IV
Semester Gasal

Menyimak
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
1.
Memahami wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
1.1
Memahami wacana lisan yang memuat paribasan dan tembung entar yang dibacakan atau melalui berbagai media.





Berbicara
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
2.
Mengungkapkan   gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
2.1
Menjawab dan mengajukan pertanyaan dengan bahasa krama.





Membaca
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
3.
Memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
3.1
3.2

3.3
Membaca wacana tulis   peristiwa.
Melagukan tembang macapat Gambuh.
Membaca kata dan kalimat beraksara Jawa nglegena.





Menulis
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
4.
Mengungkapkan   gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
4.1

4.2
Menulis karangan   pengalaman dengan ejaan yang benar.
Menulis kata dan kalimat beraksara Jawa nglegena.





Kelas  IV
Semester Genap
Menyimak
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
5.
Memahami wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
5.1
Memahami wacana lisan peternakan yang dibacakan atau melalui berbagai media.





Berbicara
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
6.
Mengungkapkan   gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
6.1
Menceritakan silsilah tokoh wayang.





Membaca
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
7.
Memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
7.1 
7.2 
7.3
Membaca wacana tulis  lingkungan.
Membaca geguritan   lingkungan.
Membaca kata dan kalimat beraksara Jawa yang menggunakan sandhangan swara dan panyigeg.





Menulis
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
8.
Mengungkapkan   gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
8.1


8.2
Menulis karangan makanan tradisional dengan ejaan yang benar.
Menulis kata dan kalimat beraksara Jawa yang menggunakan sandhangan swara dan panyigeg.





Kelas  V
Semester Gasal

Menyimak
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
1.
Memahami wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
1.1
Memahami wacana lisan tentang gamelan yang dibacakan atau melalui berbagai media.





Berbicara
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
2.
Mengungkapkan   gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
2.1
Menyampaikan ajakan kepada orang lain dengan unggah-ungguh basa yang tepat.





Membaca
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
3.
Memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
3.1

3.2

3.3
Membaca wacana tulis kepahlawanan
Melagukan tembang macapat Kinanthi.
Membaca kata beraksara Jawa yang menggunakan pasangan.





Menulis
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
4.
Mengungkapkan   gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
4.1

4.2
Menulis karangan   kegemaran dengan ejaan yang benar.
Menulis kata beraksara Jawa yang menggunakan pasangan.





Kelas  V
Semester Genap

Menyimak
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
5.
Memahami wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
5.1
Memahami wacana lisan   gotong royong  yang dibacakan atau melalui berbagai media.





Berbicara
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
6.
Mengungkapkan   gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
6.1
Menceritakan watak tokoh wayang.





Membaca
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
7.
Memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
7.1
7.2

7.3

Membaca wacana tulis   pendidikan.
Membaca dan memahami geguritan   pendidikan.
Membaca kalimat beraksara Jawa yang menggunakan pasangan.





Menulis
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
8.
Mengungkapkan   gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
8.1

8.2
Menulis karangan   kegiatan sosial dengan ejaan yang benar.
Menulis kalimat beraksara Jawa yang menggunakan pasangan.






Kelas  VI
Semester Gasal

Menyimak
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
1.
Memahami wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
1.1
Memahami wacana lisan yang memuat parikan yang dibacakan atau melalui berbagai media.





Berbicara
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
2.
Mengungkapkan   gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
2.1
Melakukan praktik bertamu dengan unggah-ungguh yang tepat.





Membaca
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
3.
Memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
3.1
 3.2 
3.3
Membaca wacana tulis   pertanian
Melagukan tembang macapat Mijil.
Membaca kata beraksara Jawa yang menggunakan sandhangan wyanjana.





Menulis
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
4.
Mengungkapkan   gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
4.1

 4.2
Menulis karangan   adat istiadat dengan ejaan yang benar.
Menulis kata beraksara Jawa yang menggunakan sandhangan wyanjana.





Kelas  VI
Semester Genap
Menyimak
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
5.
Memahami wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
5.1
Memahami wacana lisan pesahabatan  yang dibacakan atau melalui berbagai media.





Berbicara
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
6.
Mengungkapkan   gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
6.1
Menceritakan salah satu tokoh wayang perang Baratayuda.





Membaca
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
7.
Memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
7.1
 7.2

7.3
Membaca wacana tulis   teknologi.
Membaca dan memahami geguritan teknologi.
Membaca kalimat  beraksara Jawa yang menggunakan sandhangan wyanjana.









Menulis
. Standar
Kompetensi

Kompetensi

Dasar
8.
Mengungkapkan   gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka  budaya Jawa
8.1

8.2
Menulis karangan   ekonomi dengan ejaan yang benar.
Menulis kalimat beraksara Jawa yang menggunakan sandhangan wyanjana.





BAB III
PEMBELAJARAN

A.    Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

1.    Silabus
Silabus muatan lokal bahasa, sastra, dan budaya bahasa Jawa dikembangkan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Dinas Pendidikan.

Komponen silabus meliputi identitas mata pelajaran SK, KD, ma­teri pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pen­capaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

2.    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan ke­giatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun  RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan jadwal di sekolah.

Komponen RPP meliputi identitas mata pelajaran, SK, KD,  indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran (pendahuluan, inti, penutup), penilaian, dan sumber belajar.
1.      Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, mata pela­jaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.
2.      Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemam­puan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3.      Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik•dalam mata pelajaran ter­tentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompe­tensi dalam suatu pelajaran.
4.      Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilai­an mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera­sional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5.      Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan ha­sil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6.      Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan pro­sedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompe­tensi.
7.      Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan un­tuk pencapaian KD dan beban belajar.
8.      Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembela­jaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemi­lihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situ­asi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
9.      Kegiatan pembelajaran
a.       Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan un­tuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b.      Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di­lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang­kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses.eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c.       Kegiatan Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan un­tuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpul­an, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
10.  Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kom­petensi.
11.  Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kom­petensi.

B.     Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Bbudaya Jawa lebih diarahkan pada pembelajaran unggah-ungguh (bahasa dan sikap). Pembelajaran bahasa Jawa dikemas secara menarik dengan dukungan peralatan berbasis TI (laptop, proyektor, CD pembelajaran) dan media lain yang lebih menyenangkan. Materi pembelajaran (bahasa, sastra, dan budaya) dipilih dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga bermuatan tatakrama/unggah-ungguh.
Pembelajaran bahasa, sastra, dan budaya Jawa kepada empat aspek secara terintegrasi, yaitu: (1) mendengarkan, (2) berbicara, (3) membaca, dan (4) menulis.
1.      Menyimak
Pokok-pokok kegiatan pembelajaran menyimak antara lain sebagai berikut.
a.       Mendengarkan kata/kalimat/paragraf/wacana melalui kaset atau dibacakan. Materi cerita/teks yang diperdengarkan dapat berupa bahasa, sastra, atau budaya yang bermuatan tatakrama/unggah-ungguh, misalnya: Tata Caranipun Mertamu. Materi yang diperdengarkan disesuaikan dengan rumusan KD, indikator dan kondisi peserta didik.
b.      Pembahasan unsur-unsur kebahasaan dan unggah-ungguh.
c.       Pembahasan isi cerita/teks, antara lain: judul, tokoh, tempat kejadian, nilai/amanat  yang terkandung dalam cerita, dsb.
d.      Mengungkapkan kembali isi cerita (menulis atau bercerita).
2.      Berbicara
Pokok-pokok kegiatan pembelajaran berbicara antara lain sebagai berikut.
a.       Pengucapan/lafal dan intonasi sesuai kaidah bahasa Jawa.
b.      Pemakaian ragam bahasa/unggah-ungguh basa yang tepat sesuai dengan konteks dan situasi (pembicara, lawan bicara, situasi resmi atau tidak resmi, tempat, dsb.)
3.      Membaca
Pokok-pokok kegiatan pembelajaran berbicara antara lain sebagai berikut.
a.       Membaca cerita/teks. Materi yang dibaca berupa kata/kalimat/paragraf/ wacana dapat berupa bahasa, sastra, atau budaya atau aksara Jawa yang bermuatan tatakrama/unggah-ungguh.
b.      Pengucapan/lafal dan intonasi sesuai kaidah umum/baku bahasa Jawa.
Misalnya:                          
meja         dibaca     /mej'/       bukan     /meja/
dadi         dibaca     /dadi/       bukan     /dhadhi/
jawane     dibaca     /jawane/   bukan     /j'w'ne/
c.       Pembahasan unsur-unsur kebahasaan dan unggah-ungguh.
d.      Pembahasan isi bacaan, antara lain: judul, tokoh, tempat kejadian, nilai/amanat  yang terkandung dalam cerita, dsb.
e.       Mengungkapkan kembali isi cerita (menulis atau bercerita).
f.       Membaca tembang diarahkan pada apresiasi, keterampilan nembang, dan pemahaman isi serta nilai/amanat.
g.      Membaca aksara Jawa diarahkan pada kecepatan dan pemahaman isi.
4.      Menulis
Pokok-pokok kegiatan pembelajaran menulis antara lain sebagai berikut.
a.       Menulis kata/kalimat/paragraf/wacana. Materi menulis dapat berupa bahasa, sastra, atau budaya atau aksara Jawa yang bermuatan tatakrama/unggah-ungguh.
b.      Penggunaan tulisan tegak bersambung.
c.       Penerapan ejaan yang sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Jawa.
Misalnya:  
gula          bukan     gulo
tuwa         bukan       tua, tuo        
dhadha     bukan       dada, dodo
keyong     bukan       keong
balia         bukan       baliya, balio
d.      Menulis aksara jawa diarahkan mengubah tulisan latin ke tulisan jawa. Pembelajarannya diarahkan pada bentuk tulisan, kecepatan, dan ketepatan menulis.

C.    Penilaian
1.      Pengertian Penilaian
Penilaian pendidikan adalah proses untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik. Hasil penilaian digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap ketuntasan belajar peserta didik dan efektivitas proses pembelajaran.
Fokus penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi yang ditentukan. Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa Standar Kompetensi (SK) mata pelajaran yang selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD). Untuk tingkat satuan pendidikan, kompetensi yang harus dicapai peserta didik adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

2.      Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan dan mencakup seluruh aspek pada diri peserta didik, baik aspek kognitif maupun afektif, sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Penilaian kemampuan berbahasa harus memperhatikan hakikat dan fungsi bahasa yang lebih menekankan pada bagaimana menggunakan bahasa secara baik dan benar sehingga mengarah kepada penilaian kemampuan berbahasa berbasis kinerja. Penilaian ini menekankan pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang mengutamakan adanya tugas-tugas interaktif dalam empat aspek keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Oleh karena itu, penilaian kemampuan berbahasa bersifat autentik dan pragmatik. Selain itu, komunikasi nyata senantiasa melibatkan lebih dari satu keterampilan berbahasa sehingga harus diperhatikan keterpaduan antara keterampilan berbahasa tersebut. Penilaian aspek sastra mencakup penilaian terhadap kompetensi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis sastra. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaktualisasikan dirinya melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis sastra. Aktualisasi diri inilah yang diamati oleh pendidik baik prosesnya, maupun produk yang dihasilkan dari proses aktualisasi diri tersebut.

3.    Teknik Penilaian, Instrumen, dan Penskoran
Teknik penilaian, instrument, dan penskoran yang dapat digunakan pendidik pada mata pelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa  adalah sebagai berikut.
a. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis, baik berupa pilihan atau isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan meliputi pilihan ganda, benar-salah dan menjodohkan, sedangkan tes yang jawabannya berupa isian berbentuk isian singkat atau uraian.
1)   Soal Tertulis
a)    Pilihan Ganda
Penskoran pilihan ganda dilakukan dengan rumus sebagai berikut.
Skor =  x 100
B = adalah banyaknya butir jawaban benar
N = adalah banyaknya butir soal
b)   Benar Salah
Penskoran menjodohkan dapat menggunakan skor 1 apabila jawaban benar dan 0 apabila jawaban salah. Hasil akhir dengan menjumlahkan jawaban benar.

c)    Menjodohkan
Penskoran menjodohkan dapat menggunakan skor 1 apabila jawaban benar dan 0 apabila jawaban salah. Hasil akhir dengan menjumlahkan jawaban benar.
d)   Jawaban Singkat atau Isian Singkat
Penskoran isian jawaban singkat dapat menggunakan skor 1 apabila jawaban benar dan 0 apabila jawaban salah. Hasil akhir dengan menjumlahkan jawaban benar.
e)    Uraian Objektif
Penskoran nilai objektif dapat menggunakan rentang nilai 0 – 10 atau 0 – 100. Nilai tersebut dikalikan dengan bobot dibagi banyaknya soal.
Skor =
 = jumlah nilai item soal yang telah dikalikan bobot masing-masing soal.
  = jumlah bobot
f)       Uraian Bebas
Penskoran uraian bebas sama dengan uraian objektif, hanya variasi pembobotan lebih besar.
b. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan menggunakan indera secara langsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi berisi sejumlah indikator perilaku yang akan diamati serta kriteria penskorannya. Lembar observasi dapat berupa skala rentang, dan format terbuka. Penskorannya sesuai dengan criteria yang ditetapkan. Misalnya dalam skala rentang digunakan rentang nilai 1-5. Nilai 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, dan 5 = baik sekali. Pada tahap akhir skor direrata dan ditafsirkan secara kualitatif.
c. Tes Praktik/Kinerja
Tes praktik, juga biasa disebut tes kinerja, adalah teknik penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan kemahirannya. Tes praktik dapat berupa tes tulis keterampilan, tes identifikasi, tes simulasi, dan tes petik kerja. Tes tulis keterampilan digunakan untuk mengukur keterampilan peserta didik yang diekspresikan dalam kertas. Tes identifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena yang ditangkap melalui alat indera. Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiran bersimulasi memperagakan suatu tindakan tanpa menggunakan peralatan/benda yang sesungguhnya. Tes petik kerja dipakai untuk mengukur kemahiran mendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya. Tes praktik dalam pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Tes disarankan lebih banyak pembelajaran  penggunaan unggah-ungguh basa, tata krama, praktik pemakaian busana Jawa, nembang, membaca geguritan, dan sebagainya. Instrumen tes praktik berupa lembar tugas praktik berisi sejumlah perintah/tugas praktik disertai indikator penilaian dan pedoman penskorannya. Penskorannya dapat menggunakan rentang nilai 0 – 10 atau 0 – 100.
d. Penugasan
Penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penugasan ada yang berupa pekerjaan rumah atau berupa proyek. Pekerjaan rumah adalah tugas yang harus diselesaikan peserta didik di luar kegiatan kelas, misalnya menyelesaikan soal-soal dan melakukan latihan. Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu dan umumnya menggunakan data lapangan. Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.
e. Tes Lisan
Tes lisan dilaksanakan melalui komunikasi langsung tatap muka antara peserta didik dengan seorang atau beberapa penguji. Pertanyaan dan jawaban diberikan secara lisan dan spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman penskoran. Tes lisan menggunakan instrumen berupa daftar pertanyaan dan pedoman penskoran. Penskoran pertanyaan lisan dilakukan dengan pola kontinum 0 – 10 atau 0 – 100.
f.  Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai portofolio peserta didik. Portofolio adalah kumpulan karya-karya peserta didik dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Panduan penskoran portofolio: a) membuat daftar kriteria kinerja siswa, b) ranah atau konsep yang akan dinilai, c) gradasi mutu. Skor kontinum 0-10 atau 0-100. Keterlibatan berpikir tahap pemahaman 20 %, aplikasi 30 %, dan analisis (sintesis dan evaluasi) 50 %. Batas ketuntasan penguasaan kompetensi 75 %. Selain secara kuantitatif, nilai dapat juga ditafsirkan secara kualitatif.
g. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif.
h. Penilaian diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya berkaitan dengan kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.
i.  Penilaian antarteman
Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal. Untuk itu perlu ada pedomanan penilaian antarteman yang memuat indikator prilaku yang dinilai.

4.    Analisis Instrumen Penilaian
Analisis instrumen dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dengan cara berdiskusi antar teman sejawat dalam rumpun keahlian yang sama. Tujuannya untuk menilai materi, konstruksi, bahasa dan tingkat kesulitan. Analisis secara kuantitatif dengan analisis butir. Tes diujicobakan selanjutnya dianalisis setiap butir (tingkat kesulitan, daya beda, dsb). Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran, dilakukan dengan cara melihat karakteristik butir instrumen dengan mengikuti acuan kriteria yang tercermin dari besarnya indeks sensitivitas. Hal ini dapat diketahui setelah dilakukan pretes, proses pembelajaran, dan postes. Indeks sensitivitas butir instrumen dengan memiliki interval -1 sampai dengan 1dengan rumus sebagai berikut.
I =
I           = indeks sensitivitas
Ra        = banyaknya siswa yang berhasil mengerjakan suatu butir instrumen
                           setelah PBM
Rb        = banyaknya siswa yang berhasil mengerjakan suatu butir instrumen
               sebelum PBM
Jika tingkat pencapaian suatu butir instrumen kecil (banyaknya siswa yang gagal), maka PBM (proses belajar mengajar) tidak efektif.

5. Pelaporan dan Pemanfaatan Hasil Penilaian
a.  Laporan penilaian
Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk angka pencapaian kompetensi, disertai dengan deskripsi dan/atau profil kemajuan belajar. Pada prinsipnya nilai akhir suatu mata pelajaran adalah gabungan dari seluruh pencapaian KD yang ditargetkan. Nilai mata pelajaran hendaknya disajikan dalam satu nilai. Nilai dalam bentuk angka untuk menunjukkan penguasan gabungan aspek kognitif dan psikomotor. Jika suatu mata pelajaran lebih banyak mengandung aspek kognitif maka dalam penentuan nilai akhir aspek kognitif memiliki bobot yang lebih besar dibanding aspek psikomotor. Sebaliknya, bila suatu mata pelajaran lebih banyak mengandung aspek psikomotor maka dalam penentuan nilai akhir aspek psikomotor memiliki bobot yang lebih tinggi daripada aspek kognitif.
Khusus untuk kelas I, II, dan III SD/MI/SDLB, meskipun dalam proses pembelajarannya mengggunakan pendekatan tematik, namun dalam pelaporan hasil belajar peserta didik didasarkan pada mata pelajaran. Dengan demikian, nilai mata pelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, didasarkan pada nilai aspek Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa yang dicapai dalam pembelajaran tematik yang diselenggarakan.
b.  Pemanfaatan
Hasil penilaian bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam upaya mengetahui tingkat keterlaksanaan dan ketercapaian program pembelajaran yang telah dilakukan, serta perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. Secara rinci manfaat hasil penilaian adalah sebagai berikut.
1)      Mendorong peserta didik untuk meningkatkan intensitas dan frekuensi belajar.
Dalam hal ini, guru memberikan bimbingan kepada peserta didik agar memiliki kebiasaan belajar yang positif, atau memberikan informasi tentang cara-cara belajar yang efektif. Untuk melaksanakan kegiatan ini, guru dapat berkolaborasi dengan guru pembimbing (konselor).
2)      Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik.
Melalui kegiatan ini guru dapat mengetahui tingkat ketuntasan peserta didik dalam menguasai materi pelajaran. Guru dapat mengetahui kompetensi dasar mana yang belum dikuasai peserta didik. Pemahaman tentang hal ini sangat bermanfaat bagi guru untuk memberikan program perbaikan kepada peserta didik.
3)      Melakukan pengajaran remedi bagi peserta didik yang belum mencapai standar kompetensi yang diharapkan.
Kegiatan ini dapat dilakukan guru melalui: (a) pembelajaran kembali bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi dasar tertentu, (b) pemberian tugas kepada peserta didik untuk membaca buku yang isinya memberikan penjelasan tentang materi yang relevan dengan kompetensi dasar yang belum dikuasai peserta didik, atau (c) pembelajaran tutorial sebaya dengan melibatkan peserta didik yang telah berhasil. Setelah kegiatan ini dilakukan, maka guru memberikan tes remedi, yang terkait dengan kompetensi dasar yang belum dikuasai peserta didik.
Dalam memberikan layanan kepada peserta didik melalui program remedi pendidik harus melacak apa sebenarnya faktor yang melatarbelakangi kegagalan peserta didik. Latar belakang kegagalan dalam pencapaian hasil belajar dapat disebabkan oleh karena faktor akademik ataukah karena faktor nonakademik. Dalam hal faktor akademik, apa karena memang kemampuan akademiknya rendah ataukah mata pelajaran yang bersangkutan tidak sesuai dengan bakat dan minatnya. Dalam hal faktor nonakademik, dapat mencakup banyak hal yang dapat menjadi akar permasalahannya, baik karena akar permasalahan yang berkait dengan lingkungan sekolah dan rumah tangga, berkait dengan lingkungan luar. Pendidik harus melacak keberhasilan peserta didik pada jenjang kelas sebelumnya dan juga berkonsultasi dengan orang tua peserta didik. Pendidik juga harus menawarkan kegiatan program remedi yang dapat dipilih peserta didik.









































LAMPIRAN 1

Format Silabus

SILABUS
Sekolah                       : SD/MI ………………..
Mata Pelajaran            : Bahasa Jawa
Kelas/Semester            : …/….
Standar Kompetensi   : …………………………………………………………………….


Aspek
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian

Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Mendengarkan





-  
o  



Berbicara






o  



Membaca






o  



Menulis






o  



 


















LAMPIRAN 2

Format  RPP

RENCANA  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Tema
Alokasi Waktu
:
:
:
:
:
SD/MI ………………..
Bahasa Jawa
...../.....
...............................
... jam pelajaran (... x pertemuan)

A.
Standar Kompetensi



............................................................................................................................................................................................................................................................................
B.
Kompetensi Dasar




............................................................................................................................................................................................................................................................................

C.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.   ..................................................................................................................................
2.   ..................................................................................................................................
3.   ..................................................................................................................................

D.
Tujuan Pembelajaran



1.   ..................................................................................................................................
2.   ..................................................................................................................................
3.   ..................................................................................................................................
4.   ..................................................................................................................................

E.
Materi Pembelajaran



……………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………….………………………………………………………

F.
Metode Pembelajaran
1.      . ..........................................................
2.      ............................................................

G.
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

a
Kegiatan Pendahuluan
o .............................................................................................................................
o .............................................................................................................................
o .............................................................................................................................



b.
Kegiatan Inti
o  .............................................................................................................................
o  .............................................................................................................................
o   ............................................................................................................................
o   ............................................................................................................................


c.
Kegiatan Penutup
o  .............................................................................................................................
o   ............................................................................................................................
o   ............................................................................................................................
G.
Sumber Belajar
:


1.      ...................................................
2.      ...................................................

H.
Penilaian Hasil Belajar
1.      ...................................................
2.      ....................................................



Kisi-Kisi Penilaian






Indikator Pencapaian
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen















Mengetahui
Kepala SD ..................................


............................................
NIP ....................................

...................., ................. 20...
Guru Kelas/Pengampu,



............................................
NIP ....................................











LAMPIRAN 3

KLASIFIKASI TEKNIK PENIALAIAN
DAN BENTUK INSTRUMEN

No
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
1
Tes Tertulis
o  Tes pilihan : PG, B-S, menjodohknan, dll.
o  Tes isian    : isian singkat dan uraian
2
Observasi (pengamatan)
Lembar Pengamatan
3
Tes praktik (kinerja)
o  Tes tulis keterampilan
o  Tes identifikasi
o  Tes simulasi
o  Tes uji petik kerja
4
Penugasan
o  Pekerjaan rumah
o  Proyek
5
Tes Lisan
Daftar pertanyaan
6
Penilaian Portofolio
Lembar penilaian portofolio
7
Jurnal
Buku catatan jurnal
8
Penilaian Diri
Kuisioner/lembar penilaian diri
9
Penilaian Antarteman
Lembar penilaian antarteman























LAMPIRAN 4

Tembung Ngoko, Krama, Krama Inggil

Tembung Ngoko
Tembung Krama
Tembung Krama Inggil
aku
kowe
dheweke
kula
sampeyan
kiyambakipun/piyambakipun
kula
panjenengan
panjenenangipun
mikir
eling
isin
kramas
cukur
manah
enget
isin
kramas
cukur
menggalih
emut
lingsem
jamas
paras
turu
tangi
weruh
nonton
ngimpi
nangis
maca
tilem
tangi
sumerep
ningali
ngimpi
nangis
maos
sare
wungu
pirsa
mirsani
nyumpena
muwun
maos
ngambung
pupuran
ngambung
pupuran
ngaras
tasikan
krungu
mireng
midhanget
kandha
takon
kongkon
nyeluk/ngundang
mangan
ngombe
kemu
idu
watuk
waing
ngguyu
raup
doyan/gelem
criyos
taken, nyuwun pirsa
kengken
nyeluk
nedha
ngombe
kemu
idu
watuk
waing
ngguyu
raup
purun
ngendika
mundhut pirsa
utusan
nimbali
dhahar
ngunjuk
kembeng
kecoh
cekoh
sigra
gemujeng
suryan
kersa
tuku
njaluk
njupuk
nulis
nyekel
menehi
nganggo
nggawa
nyilih
duwe
tandha tangan
tumbas
nyuwun
mendhet
nyerat
nyepeng
nyaosi
ngangge
mbekta
nyambut
gadhah
tandha tangan
mundhut
mundhut
mundhut
nyerat
ngasta
maringi
ngagem
ngasta
ngampil
kagungan
tapak asma
meteng
bayen, nglairake
wareg
ngelih
ngelak
wawrat
nglairaken
tuwuk
luwe
salit
mbobot
babaran
tuwuk
luwe
salit
bebuwang/ngising
nguyuh
bebucal
seni, turas
bobotan
toyan
lungguh
mulih
ngadeg
teka
mlaku
lunga
metu, liwat
mudhun
nunggang
adus
dandan
melu
lenggah
mantuk, wangsul
ngadeg
dhateng
mlampah
kesah
medal
mandhap
numpak
adus
dandan
tumut
lenggah, pinarak
kondur
jumeneng
rawuh
tindak
tindak
miyos
medhak
nitih
siram
busana
ndherek
mari
lega
lara
susah
mati
mantun, saras
lega
sakit
sisah
pejah
dhangan, senggang
dhangan
gerah
sungkawa
seda

Tembung Ngoko
Tembung Krama Inggil
Tembung Ngoko
Tembung Krama
Inggil
endhas,sirah
rambut
embun-embun
unyeng-unyeng
bathuk
mripat/mata
idep
alis
pipi
kuping
irung
umbel
brengos
cangkem
lambe
untu
ilat
janggut
jenggot
gulu
githok
dhadha
susu
geger
mustaka
rema, rikma
pasundhulan
panengeran
palarapan
paningal
ibing
imba
pangarasan
talingan
grana
gadhing
rawis
tutuk
lathi
waja
lidhah
sadhegan
gumbala
grana
griwa
jaja
payudara
wengeran
iga
weteng
bokong
tangan
driji
epek-epek
sikut
sikil
pupu
dengkul
kempol
dlamakan
sandhangan
iket
klambi
kathok
jarik
suweng
kalung
gelang
ali-ali
keris
unusan
padharan
pocong
asta
racikan
tapak asta
siku
sampeyan
wentis
jengku
wengkelan
samparan
busana
dhestar
rasukan
lancingan
nyamping
sengkang
sangsangan
binggel
sesupe
wangkingan